Saturday 16 November 2013

Pengenalan Sistem Terdistribusi



          Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer.Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing).Sistem terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Pada sistem tersebut, setiap prosesor memiliki memori lokal tersendiri. Kumpulan prosesornya saling berinteraksi melalui saluran komunikasi seperti LAN dan WAN menggunakan protokol standar seperti TCP/IP. Karena saling berkomunikasi, kumpulan prosesor tersebut mampu saling berbagi beban kerja, data, serta sumber daya lainnya.

         Sistem terdistribusi dapat dikatakan sebagai suatu keberadaan beberapa komputer yang bersifat transparan dan secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan yang disediakan oleh jaringan komputer.

Dalam penggunaanya sistem terdistribusi sangat diperlukan karena:
  1. Performance
    Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi dari pada komputer yang terpusat.
  2. Distribution
    Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial).
  3. Reliability
    Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan.
  4. Incremental GrowthMesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
  5. Sharing Data/Resource
    Resource adalah Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data, obyek data).
  6. Communication
    Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia.
Karakteristik Dalam Sistem Terdistribusi
  1. No global clock
    Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem terdistribusi, oleh karena asynchronous message passing.
  2. Independent failure
    Kemungkinan adanya kegagalan proses tunggal yang tidak diketahui.
    Proses tunggal mungkin tidak peduli pada kegagalan sistem keseluruhan.
  3. Concurrency of components
    Beberapa pemakai browser mengakses suatu halaman web secara bersamaan.
Model Sistem Terdistribusi
  1. Sistem client – server
    Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi yang membagi jaringan berdasarkan pemberi dan penerima jasa layanan. Pada sebuah jaringan akan didapatkan: file server, time server, directory server, printer server, dan seterusnya.
  2. Sistem point to pointMerupakan bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server.
  3. Sistem terkluster
             Adalah gabungan dari beberapa sistem individual (komputer) yang dikumpulkan pada suatu lokasi, saling berbagi tempat penyimpanan data (storage), dan saling terhubung dalam jaringan lokal (Local Area Network). Sistem kluster memiliki persamaan dengan sistem paralel dalam hal menggabungkan beberapa CPU untuk meningkatkan kinerja komputasi. Jika salah satu mesin mengalami masalah dalam menjalankan tugas maka mesin lain dapat mengambil alih pelaksanaan tugas itu.

             Dengan demikian, sistem akan lebih handal dan fault tolerant dalam melakukan komputasi. Dalam hal jaringan, sistem kluster mirip dengan sistem terdistribusi (distributed system). Bedanya, jika jaringan pada sistem terdistribusi melingkupi komputer-komputer yang lokasinya tersebar maka jaringan pada sistem kluster menghubungkan banyak komputer yang dikumpulkan dalam satu tempat.
Permasalahan Sistem Terdistribusi
  • Software - bagaimana merancang dan mengatur software dalam Distribusi Sistem 
  • Ketergantungan pada infrastruktur jaringan
  • Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan
Dalam setiap penggunaan suatu sistem, banyak sekali ditemui permasalahan – permasalahan yang muncul, begitu juga dengan sistem terdistribusi. Selain permasalahan – permasalahan yang akan dihadapi terdapat tantangan – tantangan dalam sistem terdistribusi.

Tantangan yang ada dalam Sistem Terdistribusi yaitu :
  1. Keheterogenan komponen (heterogenity)
    • Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun dari berbagai network, operation system, hardware dan programming language yang berbeda.
    • IP dapat digunakan utk mengatasi perbedaan jaringan.
    • Middleware mengatasi perbedaan lainnya.
  2. Keterbukaan (openness)
    • Mendukung extensibility.
    • Setiap komponen memiliki antarmuka (interface), yg di-publish ke komponen lain.
    • Perlu integrasi berbagai komponen yg dibuat oleh programmer atau vendor yang berbeda. 
  3. Keamanan (security)
    • Shared resources & transmisi informasi rahasia perlu dilengkapi dengan enkripsi.
    • Cegah denial of service.
  4. Scalability
    • Penambahan pemakai membutuhkan penambahan resource yg konstan.
    • Cegah bottleneck.
    • Jika perlu, gunakan replikasi. 
  5. Penanganan kegagalan (failure handling) 
    • Setiap proses (komputer atau jaringan) dapat mengalami kegagalan secara independen.
    • Komponen lain harus tetap berjalan dgn baik.
    • E.g. failed branch in a distributed banking system. 

0 comments:

Post a Comment